Tanda-Tanda Bila Ovulasi Tidak Terjadi

Tanda-Tanda Bila Ovulasi Tidak Terjadi
Ilustrasi tes ovulasi. Credits: Freepik

Bagikan :


Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang matang dari ovarium, yang terjadi sekali setiap siklus menstruasi. Ovulasi merupakan bagian penting dari siklus menstruasi yang memiliki peran krusial dalam kesuburan.

Dalam beberapa kasus, ovulasi mungkin tidak terjadi, yang disebut anovulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan dan siklus menstruasi yang tidak teratur.

 

Tanda-Tanda Ovulasi Tidak Terjadi

Ovulasi mungkin tidak terjadi karena banyak faktor yang memengaruhi, seperti ketidakseimbangan hormon, PCOS, stres, penurunan berat badan drastis, penyakit tiroid, penyakit menular seksual, maupun penggunaan kontrasepsi hormonal.

Tidak adanya ovulasi biasanya ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

Siklus menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi tidak teratur adalah salah satu tanda utama anovulasi. Umumnya siklus menstruasi wanita berlangsung antara 21-35 hari. Menstruasi yang lebih pendek, lebih panjang, atau tidak teratur bisa menjadi tanda ovulasi tidak terjadi.

Menstruasi terlalu ringan atau terlalu berat

Perubahan jumlah darah menstruasi bisa menjadi indikator utama anovulasi. Ketika ovulasi tidak terjadi, lapisan endometrium di rahim mungkin tidak berkembang secara normal. Ini dapat menyebabkan menstruasi yang lebih ringan atau justru lebih berat.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Ovulasi dan Cara Mengatasinya

Suhu basal tubuh tidak mengalami perubahan

Saat ovulasi, suhu basal tubuh meningkat sekitar 0,5º Celsius. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh hormon progesteron yang mulai diproduksi saat ovulasi terjadi.

Jika ovulasi tidak terjadi, suhu basal tubuh akan tetap konsisten dan tidak menunjukkan kenaikan.

Berkurangnya lendir serviks

Sebelum ovulasi, wanita biasanya mengalami perubahan pada lendir serviks. Lendir ini menjadi lebih banyak, elastis, dan jernih, mirip seperti putih telur. Konsistensi lendir serviks yang seperti ini dapat membantu sperma bergerak menuju sel telur. Namun, jika lendir serviks tidak berubah atau tetap kental sepanjang siklus, maka ovulasi mungkin tidak terjadi.

Tes ovulasi negatif

Tes ovulasi bekerja dengan mengukur kadar hormon luteinizing dalam urine. Hasil tes ovulasi negatif terus-menerus menunjukkan bahwa ovulasi tidak terjadi.

Tidak ada nyeri ovulasi

Beberapa wanita mengalami rasa nyeri ringan pada bagian bawah perut selama ovulasi. Jika Anda biasanya merasakan gejala ini, namun tiba-tiba tidak mengalaminya, maka ini menandakan ovulasi tidak terjadi.

Baca Juga: Mengenal Anovulasi, Ketika Sel Telur Tidak Terlepas dari Indung Telur saat Ovulasi

 

Apa yang Harus Dilakukan Bila Ovulasi Tidak Terjadi?

Sangat penting untuk selalu mencatat pola siklus menstruasi secara teratur. Anda bisa menggunakan kalender atau aplikasi pencatat di ponsel Anda.

Jika menyadari bahwa siklus menstruasi menjadi tidak teratur, maka segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menjalani beberapa tes seperti pemeriksaan hormon, USG, atau tes lainnya.

Selain itu, gaya hidup sehat juga sangat berpengaruh terhadap kesuburan dan ovulasi. Penting untuk menjaga berat badan yang ideal, berolahraga secara teratur, mengelola stres dengan baik, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:03